Minggu, 07 September 2008

TV Al Manar Terus Memancar

Ditentang AS, TV Al Manar Terus Memancar
Ahad, 7 September 2008 10:45

Jakarta, NU Online
Derasnya penolakan Amerika Serikat (AS) terhadap beroperasinya Stasiun Televisi Al Manar milik kelompok Hizbullah, tidak lantas membuat jajaran Representatif Al Manar Indonesia ciut. Sebaliknya hal itu justeru semakin melipatkan semangat Al Manar untuk terus menyapa pemirsa di Indonesia melalui Satelit Palapa C2-C milik Indosat.

Pimpinan Representatif Al Manar Indonesa, Habib Ali Asseqaf saat ditemui NU Online di kediamannya di Jakarta, Sabtu (6/9) kemarin mengatakan, belakangan banyak beredar selebaran gelap yang menuding Al Manar milik teroris. Selebaran tersebut dibagikan ke berbagai media baik nasional maupun internasional.

Dia meyakini selebaran dengan topik ”Broadcast of Al-Manar TV in Indonesia” dan ”Video Clips from Al-Manar TV” dikeluarkan oleh pihak Kedutaan Besar Amerika di Jakarta.

”Selebaran tersebut tidak menggunakan kop Kedubes Amerika. Ini namanya lempar batu sembunyi tangan, sebagai cermin perbuatan yang kurang bertanggungjawab,” ujar Ali yang juga alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Dia menambahkan, ”Propaganda itu sangat merugikan Al Manar. Tapi tidak membuat kami takut, karena kami bukan teroris. Kalau yang dimaksud dengan teroris adalah berjuang menegakkan kebenaran dengan mengusir penjajah Israel dan menyampaikan informasi yang objektif dan berkualitas, justeru hal itu membuat kami bangga.”

Lebih lanjut Ali mengutarakan, Al Manar yang beroperasi di Indonesia sejak April 2008 lalu, memang berafiliasi kepada kelompok Hizbullah di Libanon. Sedangkan Hizbullah bukan organisasi teroris, seperti yang sering dituduhkan AS.

”Hizbullah merupakan koalisi politik anti penjajahan Israel. Semua elemen bangsa Libanon mulai Syi’ah, Sunni hingga Katolik bersatu untuk memperjuangkan kepentingan nasional rakyat Libanon,” tegas habib asal Surabaya ini.

Tandingan Opini Global

Sebelumnya, menyikapi munculnya pro-kontra beroperasinya TV Al Manar di Indonesia, Menkominfo M Nuh menegaskan, pemerintah tidak bisa melarang. Pasalnya yang menjadi patokan pemerintah adalah aturan perundangan (law of the game). Kalau aturannya boleh, ya siapapun boleh.

”Kontrak Indosat dengan Al Manar murni urusan bisnis. Bila ada yang menilai sebagai milik teroris, kita tidak punya kompetensi untuk menilai. Al Manar kan sama dengan Aljazirah, BBC, CNN. Itu kan penyiaran televisi.”

Ali menimpali, saat ini Al Manar tengah tumbuh sebagai jaringan televis global yang memiliki pasar kuat di dunia Islam. Al Manar telah menjadi tandingan media global yang disegani. TV ini tak jarang menayangkan fakta kebohongan Israel dengan ulasan-ulasan yang ilmiah dan edukatif.

Dia mengatakan, untuk memperkuat program siaran Al Manar di Indonesia ke depan, pihaknya akan melakukan pengembangan berbasis kearifan lokal. Ini dilakukan dengan menggandeng Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia, untuk memasarkan gagasan-gagasannya ke dunia Islam.

”Kami tidak bermaksud datang ke ndonesia untuk merubah orang Islam Indonesia menjadi Arab. Kami ingin Indonesia tetap menjadi Indonesia, berkembang dengan keragaman budaya yang dimiliki seperti yang selama inidirepresentasikan oleh NU.”

Menurut Ali, gagasan Islam rahmatan lil’alamien, yakni ajaran Islam sebagai rahmat bagi semesta, perlu dipasarkan oleh jaringan media global, agar pesan ini semakin menggema dan mempengaruhi kehidupan umat Islam di berbagai penjuru dunia.

“NU mempunyai konsen tinggi terhadap persoalan Islam global. Pelaksanaan International Conference of Islamic Scholars (ICIS) awal bulan lalu menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara NU dengan dunia Islam. Al Manar siap memasarkan pandangan dan gagasan global NU demi kejayaan Islam dan kemaslhatan umat mausia,” ungkap Ali.

Selain itu Ali juga menyambut baik kuatnya keinginan kalangan Nahdliyin untuk mendirikan televisi yang membawa misi pengembangan ajaran ahlusunnah wal jamaah.

“Al Manar siap bermitra dengan TV-TV Lokal milik warga NU. Terutama kerjasama dapat diakukan dalam konten (berita), karena itu menjadi kuncinya media.” (hir)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

порно фото американских студентов http://free-3x.com/ как научить женщину получать полный и множественный оргазм скачать free-3x.com/ малолетки крупным планом [url=http://free-3x.com/]free-3x.com[/url]