Renny Bertilia NPM16410074P 1. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Tidak semua masalah kesehatan akan mampu diatasi oleh Puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kabupaten. Untuk itu perlu dilakukan penentuan prioritas masalah dengan menggunakan salah satu dari berbagai cara yang biasanya digunakan. Beberapa cara yang biasanya digunakan antara lain :
a. Metode CARL Metode CARL (Capability, Accesibility, Readness, Leverage) dengan menggunakan skore nilai 1 – 5. Kriteria CARL tersebut mempunyai arti : C : Ketersediaan Sumber Daya (dana dan sarana/peralatan) A : Kemudahan, masalah yang ada diatasi atau tidak Kemudahan dapat didasarkan pada ketersediaan metode/cara/teknologi serta penunjang pelaksanaan seperti peraturan atau juklak. R : Kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran seperti keahlian/kemampuan dan motivasi L : Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan yang dibahas. Nilai total merupakan hasil perkalian C x A x R x L, urutan ranking atau prioritas adalah nilai tertinggi sampai nilai terendah. b. Metode PAHO - CENDES Metode PAHO-CENDES dikembangkan oleh Pan American Health Organization – Center for Development Studies. Rumus metode tersebut adalah :
Priority = Magnitude x Importancy x Vulnerability Cost
Magnitude (M) : besarnya masalah Importancy (I) : pentingnya masalah Vulnerability (V) : kerentanannya terhadap cara inervensi Cost (C) : besarnya biaya.
Magnitude terdiri dari : Severity (S) : berat ringannya masalah tersebut terhadap masalah kesehatan pada umumnya (semakin berat, nilai semakin tinggi). Rate of Increase (RI) : berat ringannya hambatan jika masalah tersebut tidak segera ditangani (semakin berat hambatan, nilai semakin tinggi). Public Concern (Pco) : banyak sedikitnya masalah tersebut menjadi perhatian masyarakat (semakin menjadi perhatian, nilai semakin tinggi) Political Climate (PC) : banyak sedikitnya perhatian politik terhadap masalah tersebut (semakin menjadi perhatian politik, nilai semakin tinggi) Social Benefit (SB) : banyak sedikitnya masalah tersebut memberikan manfaat sosial jika ditangani (semakin banyak memberi manfaat sosial, nilai semakin tinggi) c. Metode Sederhana Metode sederhana menggunakan kriteria yang ditetapkan sendiri, menurut kepentingan pengguna. Nilai akhir bisa merupakan hasil perkalian antar kriteria ataupun hasil penjumlahan.
2. Metode Penentuan Prioritas Akar Masalah Fishbone Diagram Fishbone diagram (diagram tulang ikan — karena bentuknya seperti tulang ikan) sering juga disebut Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa Diagram diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa, seorang ahli pengendalian kualitas dari Jepang, sebagai satu dari tujuh alat kualitas dasar (7 basic quality tools). Fishbone diagram digunakan ketika kita ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama ketika sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas. Suatu tindakan dan langkah improvement akan lebih mudah dilakukan jika masalah dan akar penyebab masalah sudah ditemukan. Manfaat fishbone diagram ini dapat menolong kita untuk menemukan akar penyebab masalah secara user friendly, tools yang user friendly disukai orang-orang di industri manufaktur di mana proses di sana terkenal memiliki banyak ragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan. Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming.
3. macam-macam lokakrya a. lokakrya mini bulanan 1 meliputi beberapa kegiatan seperti inventarisasi kegiatan puskesmas, analisis beban kerja, pembagian tugas dan daerah binaan, serta penyusun POA b. lokakarya bulanan rutin meliputi laporan hasil kegiatan bulan lalu, informasi hasil rapat kabupaten juga kecamatan, informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru yang kemudian akan dilakukan anilisi hambatan dan masalah yang terjadi kemudian analisis penyebab masalah dan mencari pemecahan masalahnya c. lokakrya mini tribulan 1 dimana dalam tribulan 1 diadakan penggalangan tim, membahas informasi program lintas sector dan kesehatan, tentang kebijakan informasi baru dan juga konsep baru, dan juga merencanakan inventarisasi dan pembagian peran masing-masing sector d. lokarya tribulanan rutin diamana dibahas laporan mengenai hasil pada bulan lalu, inventarisasi masalah juga hambatan dan pemberian informasi yang kiemudian dilakukan analisis hambatan juga masalah dan seba akibat sehingga dapat ditentukan bagaimana solusi pemecahan masalah
1. Beberapa cara yang bisanya digunakan dalam penentuan prioritas masalah dalam perencanaan adalah Metode USG Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut Urgency Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi. Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri. Growth Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan. Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Urgensy atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan. 2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak. 3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah. Penggunaan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
2. Metode penentuan akar masalah dapat dilakukan dengan metode fish bond diagram fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah' dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan' mencakup manusia' material' mesin' prosedur' kebibakan' dan sebagainya. setiap kategorimempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming. dalam hal melakukan analisis fishbone, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yakni : 1.menyiapkan sesi analisa tulang ikan . 2.mengidentifikasi akibat atau masala!. 3.mengidentifikasi berbagai kategori sebab utama. 4.enemukan sebab$sebab potensial dengan cara sumbang saran. 5.mengkaji kembali setiap kategori sebab utama 6. mencapai kesepakatan atas sebab$sebab yang paling mungkin
3. Macam macam lokakarya mini 1. Lokakarya Mini Bulanan
a. Lokakarya Mini Bulanan Pertama Penggalangan tim dalam bentuk dinamika kelompok, informasi kebijakan program, inventarisasi kegiatan Puskesmas, Pembagian beban kerja, pembagian tanggung jawab daerah binaan dan penyusunan POA tahunan
b. Lokakarya Mini Bulanan Rutin Untuk Memantau Pelaksanaan POA Puskesmas secara teratur, Analisis hambatan dan alternatif pemecahan masalah serta rencana kerja bulan yang baru. 2. Lokakarya Mini Tribulan a. Lokakarya Mini Tribulan Pertama Dimaksudkan untuk penggalangan dan rencana kerja lintas sektor dengan kegiatan pemberian informasi, inventarisasi peran bantu lintas sektor, kesepakatan tertulis dan rencana kegiatan masing-masing sector
b. Lokakarya Mini Tribulan Rutin Merupakan tindak lanjut dan pemantauan pelaksanaan program dan dukungan sektor terkait
5 komentar:
Renny Bertilia
NPM16410074P
1. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Tidak semua masalah kesehatan akan mampu diatasi oleh Puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kabupaten. Untuk itu perlu dilakukan penentuan prioritas masalah dengan menggunakan salah satu dari berbagai cara yang biasanya digunakan. Beberapa cara yang biasanya digunakan antara lain :
a. Metode CARL
Metode CARL (Capability, Accesibility, Readness, Leverage) dengan menggunakan skore nilai 1 – 5.
Kriteria CARL tersebut mempunyai arti :
C : Ketersediaan Sumber Daya (dana dan sarana/peralatan)
A : Kemudahan, masalah yang ada diatasi atau tidak Kemudahan dapat didasarkan pada ketersediaan metode/cara/teknologi serta penunjang pelaksanaan seperti peraturan atau juklak.
R : Kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran seperti keahlian/kemampuan dan motivasi
L : Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan yang dibahas.
Nilai total merupakan hasil perkalian C x A x R x L, urutan ranking atau prioritas adalah nilai tertinggi sampai nilai terendah.
b. Metode PAHO - CENDES
Metode PAHO-CENDES dikembangkan oleh Pan American Health Organization – Center for Development Studies. Rumus metode tersebut adalah :
Priority = Magnitude x Importancy x Vulnerability
Cost
Magnitude (M) : besarnya masalah
Importancy (I) : pentingnya masalah
Vulnerability (V) : kerentanannya terhadap cara inervensi
Cost (C) : besarnya biaya.
Magnitude terdiri dari :
Severity (S) : berat ringannya masalah tersebut terhadap masalah kesehatan pada umumnya (semakin berat, nilai semakin tinggi).
Rate of Increase (RI) : berat ringannya hambatan jika masalah tersebut tidak segera ditangani (semakin berat hambatan, nilai semakin tinggi).
Public Concern (Pco) : banyak sedikitnya masalah tersebut menjadi perhatian masyarakat (semakin menjadi perhatian, nilai semakin tinggi)
Political Climate (PC) : banyak sedikitnya perhatian politik terhadap masalah tersebut (semakin menjadi perhatian politik, nilai semakin tinggi)
Social Benefit (SB) : banyak sedikitnya masalah tersebut memberikan manfaat sosial jika ditangani (semakin banyak memberi manfaat sosial, nilai semakin tinggi)
c. Metode Sederhana
Metode sederhana menggunakan kriteria yang ditetapkan sendiri, menurut kepentingan pengguna. Nilai akhir bisa merupakan hasil perkalian antar kriteria ataupun hasil penjumlahan.
2. Metode Penentuan Prioritas Akar Masalah
Fishbone Diagram
Fishbone diagram (diagram tulang ikan — karena bentuknya seperti tulang ikan) sering juga disebut Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa Diagram diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa, seorang ahli pengendalian kualitas dari Jepang, sebagai satu dari tujuh alat kualitas dasar (7 basic quality tools). Fishbone diagram digunakan ketika kita ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama ketika sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas.
Suatu tindakan dan langkah improvement akan lebih mudah dilakukan jika masalah dan akar penyebab masalah sudah ditemukan. Manfaat fishbone diagram ini dapat menolong kita untuk menemukan akar penyebab masalah secara user friendly, tools yang user friendly disukai orang-orang di industri manufaktur di mana proses di sana terkenal memiliki banyak ragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan.
Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming.
3. macam-macam lokakrya
a. lokakrya mini bulanan 1
meliputi beberapa kegiatan seperti inventarisasi kegiatan puskesmas, analisis beban kerja, pembagian tugas dan daerah binaan, serta penyusun POA
b. lokakarya bulanan rutin
meliputi laporan hasil kegiatan bulan lalu, informasi hasil rapat kabupaten juga kecamatan, informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru yang kemudian akan dilakukan anilisi hambatan dan masalah yang terjadi kemudian analisis penyebab masalah dan mencari pemecahan masalahnya
c. lokakrya mini tribulan 1
dimana dalam tribulan 1 diadakan penggalangan tim, membahas informasi program lintas sector dan kesehatan, tentang kebijakan informasi baru dan juga konsep baru, dan juga merencanakan inventarisasi dan pembagian peran masing-masing sector
d. lokarya tribulanan rutin
diamana dibahas laporan mengenai hasil pada bulan lalu, inventarisasi masalah juga hambatan dan pemberian informasi yang kiemudian dilakukan analisis hambatan juga masalah dan seba akibat sehingga dapat ditentukan bagaimana solusi pemecahan masalah
Fuad HIdayad
NPM 16410073P
1. Beberapa cara yang bisanya digunakan dalam penentuan prioritas masalah dalam perencanaan adalah
Metode USG
Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut
Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut
1. Urgensy atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Penggunaan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
2. Metode penentuan akar masalah dapat dilakukan dengan metode fish bond diagram
fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah' dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan' mencakup manusia' material' mesin' prosedur' kebibakan' dan sebagainya. setiap kategorimempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming.
dalam hal melakukan analisis fishbone, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yakni :
1.menyiapkan sesi analisa tulang ikan .
2.mengidentifikasi akibat atau masala!.
3.mengidentifikasi berbagai kategori sebab utama.
4.enemukan sebab$sebab potensial dengan cara sumbang saran.
5.mengkaji kembali setiap kategori sebab utama
6. mencapai kesepakatan atas sebab$sebab yang paling mungkin
3. Macam macam lokakarya mini
1. Lokakarya Mini Bulanan
a. Lokakarya Mini Bulanan Pertama
Penggalangan tim dalam bentuk dinamika kelompok, informasi kebijakan program, inventarisasi kegiatan Puskesmas, Pembagian beban kerja, pembagian tanggung jawab daerah binaan dan penyusunan POA tahunan
b. Lokakarya Mini Bulanan Rutin
Untuk Memantau Pelaksanaan POA Puskesmas secara teratur, Analisis hambatan dan alternatif pemecahan masalah serta rencana kerja bulan yang baru.
2. Lokakarya Mini Tribulan
a. Lokakarya Mini Tribulan Pertama
Dimaksudkan untuk penggalangan dan rencana kerja lintas sektor dengan kegiatan pemberian informasi, inventarisasi peran bantu lintas sektor, kesepakatan tertulis dan rencana kegiatan masing-masing sector
b. Lokakarya Mini Tribulan Rutin
Merupakan tindak lanjut dan pemantauan pelaksanaan program dan dukungan sektor terkait
Posting Komentar