Berdasarkan data diatas silahkan anda tentukan apa saja yang menjadi masalah ?
setelah itu tentukan prioritas masalahnya dengan cara seperti contoh dibawah ini
M = Kejadian
S = tingkat keparahan
V = Kemampuan mengatasi
C = Perhatian / tingkat kehebohan di masyarakat
Silahkan anda kerjakan di kolom komentar dengan mengacu pada hand out PTP
7 komentar:
Desta Tri Yani
12410007 hadir
ita paramitha(12410013) hadir .
jawaban :
PTP terdiri dari :
1. analisa masalah pada data tersebut yakni pada data capaian kegiatan pd tahun 2009 di dapat beberapa masalah yaitu pada kasus
a. Diare : dengan melihat persentasi capaian pada point kasus Diare ditangani dengan dehidrasi intravena yaitu 0% ( dengan asumsi bahwa belum terbilang tercapai/tidak tercapai dengan baik)
b. ISPA : untuk item penemuan kasus ispa yaitu pneumonia ,dan pneumonia berat yg ditangani oleh puskesmas dan kader yaitu 5% jadi belum tercapai dengan baik besar kemungkinan masih banyak kasus yg tdk terlihat atau ditemukan. Dan jumlah kasus pneumonia berat/bahaya ,yg ditangani /dirujuk oleh puskesmas capaian sebesar 0,5%, dengan diasumsikan bahwa capaian blm terbilang baik, karna masih banyak kasus pneumonia yg blm ditemukan.
c. DBD : capaian ABJ dengan persentasi 0% , dg berarti masih banyak nya jentik dan faktor penyebab penyakit DBD, belum dpt tercapai target, serta cakupan PE pun masih 0%, jadi belum dapat mencapai target, dan masih butuh perhatian yg intens.
2.
masalah m s v c total
Diare: (kasus diare ditangani dg dehidrasi intravena 0% 7 6 8 6 2016
ISPA:
A. pneumonia ,dan pneumonia berat yg ditangani oleh puskesmas dan kader yaitu 5%
B. jumlah kasus pneumonia berat/bahaya ,yg ditangani /dirujuk oleh puskesmas capaian sebesar 0,5%, 8 7 7 6 2352
DBD :
a. capaian ABJ dengan persentasi 0%
b. serta cakupan PE pun masih 0%, (8 8 9 8 4608)
3. prioritas masalah :
1. DBD = 4608
2. ISPA =2352
3. DIARE = 2016
4. RUMUSAN MASALAH :
Dengan melihat persentasi capaian dari data capaian kegiatan th 2009 yakni pada kasus DBD dengan ABJ dan PE sebsar 0% , belum tercapai target 100%, serta di dapat pada prioritas maslah dg melihat angka kejadian, tngkat keparahan, kemampuan mengatasi, serta kehebohan di masyarkat, dapat merumuskan masalah yakni mengapa angka bebas jentik dan cakupan PE pada DBD belum bisa mencapai target standar minimal yg telah dirtentukan ?
duwi septiana
12410009
hadir pak
A. Masalah :
1. kasus diare sebanyak 80% dan yang sudah ditangani sebesar 100%
2. ISPA kasusnya sebanyak 5%, yg sudah ditangani 100%, dan yang dirujuk sebesar 0,5%
3. demam berdarah, angka bebas jentik dan cakupan penelitian epidemiologinya tidak ada yaitu 0%.
B. Prioritas Masalah :
Prioritas masalah yang didapat dari cara tersebut adalah yang paling tinggi DBD dengan total nilai 2520 diare 1225, ISPA 1296
C. Rumusan masalah
Dilihat dari cara menghitung prioritas masalah tersebut nilai total skor DBD lebih besar yaitu 2520 daripada ISPA dan diare maka dapat di simpulkan bahwa jika nilai semakin tinggi skor semakin tinggi masalah. Dan mengapa ABJ serta penelitian epidemiologi tidak ada atau 0%? Sehingga akan semakin besar kasus demam berdarah.
NAMA: LODRI YANO
NPM 14320021
JURUSAN: PSIK 2014
HADIR PAK.
JAWABAN SAYA
M = 80% dapat dikatakan semua kasus diare hampir ditemukan semua,hanya 20% saja yg tidak ditemukan.
V = 100% bisa diatasi dari kasus tersebut artinya tinkat penanganan baik
C = tingkat kebodohan masarakat 20% karna tidak masuk dalam data puskesmas dengan rumus 100%-20%
M = 5% dan sisanya 95% jadi hanya sedikit penemuan penyakit pnomia brat
S = 100% karna termasuk penyakit berbahaya
V = dari lima kasus itu yang bisa diatasi 99,5% hampir semuanya
C = 0,5% dirujuk artinya kemungkinan kebodoham masyarat cukup rendah
M = 0%
S = 0%
V = 0%
C = 100% karna tidak ada kasus penyakit abj dan pe
M Lukman Abnurama
14320022
HADIR
PTP terdiri dari :
1. analisa masalah pada data tersebut yakni pada data capaian kegiatan pd tahun 2009 di dapat beberapa masalah yaitu pada kasus
a. Diare : dengan melihat persentasi capaian pada point kasus Diare ditangani dengan dehidrasi intravena yaitu 0% ( dengan asumsi bahwa belum terbilang tercapai/tidak tercapai dengan baik)
b. ISPA : untuk item penemuan kasus ispa yaitu pneumonia ,dan pneumonia berat yg ditangani oleh puskesmas dan kader yaitu 5% jadi belum tercapai dengan baik besar kemungkinan masih banyak kasus yg tdk terlihat atau ditemukan. Dan jumlah kasus pneumonia berat/bahaya ,yg ditangani /dirujuk oleh puskesmas capaian sebesar 0,5%, dengan diasumsikan bahwa capaian blm terbilang baik, karna masih banyak kasus pneumonia yg blm ditemukan.
c. DBD : capaian ABJ dengan persentasi 0% , dg berarti masih banyak nya jentik dan faktor penyebab penyakit DBD, belum dpt tercapai target, serta cakupan PE pun masih 0%, jadi belum dapat mencapai target, dan masih butuh perhatian yg intens.
2.
masalah m s v c total
Diare: (kasus diare ditangani dg dehidrasi intravena 0% 7 6 8 6 2016
ISPA:
A. pneumonia ,dan pneumonia berat yg ditangani oleh puskesmas dan kader yaitu 5%
B. jumlah kasus pneumonia berat/bahaya ,yg ditangani /dirujuk oleh puskesmas capaian sebesar 0,5%, 8 7 7 6 2352
DBD :
a. capaian ABJ dengan persentasi 0%
b. serta cakupan PE pun masih 0%, (8 8 9 8 4608)
3. prioritas masalah :
1. DBD = 4608
2. ISPA =2352
3. DIARE = 2016
4. RUMUSAN MASALAH :
Dengan melihat persentasi capaian dari data capaian kegiatan th 2009 yakni pada kasus DBD dengan ABJ dan PE sebsar 0% , belum tercapai target 100%, serta di dapat pada prioritas maslah dg melihat angka kejadian, tngkat keparahan, kemampuan mengatasi, serta kehebohan di masyarkat, dapat merumuskan masalah yakni mengapa angka bebas jentik dan cakupan PE pada DBD belum bisa mencapai target standar minimal yg telah dirtentukan ?
Posting Komentar