Pertemuan Ke-14 AKK Nama : Herna Riana Dewi Npm : 18410005
Jawaban: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kesehatan yaitu: - dari lingkungan kebijakan yaitu: Kemiskinan, derajat kesehatan, angka kesakitan, wabah, dan diskriminasi. - dari pelaku kebijakan yaitu: Departemen kesehatan (personal, kebijakan, anggaran, pedoman dan lain-lain), legislatif dan kelompok warga negara.
2. PAHO (Pan American Health Organization) adalah Lembaga kesehatan masyarakat dunia yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan standar hidup masyarakat amerika. Indikator-indikator yang diukur yaitu: - Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular - Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut seperti kasus tersebut Banyak menimbulkan kematian atau tidak. - Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dan sebagainya. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah - Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
1. Faktor yang mempengaruhi kebijakan kesehatan yaitu; • Faktor situasional, merupakan kondisi yang tidak permanen atau khusus yang dapat berdampak pada kebijakan (contoh: perang, kekeringan). • Faktor struktural, merupakan bagian dari masyarakat yang relatif tidak berubah. Faktor ini meliputi sistem politik, mencakup pula keterbukaan sistem tersebut dan kesempatan bagi warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembahasan dan keputusan kebijakan; faktor struktural meliputi pula jenis ekonomi dan dasar untuk tenaga kerja. • Faktor budaya, dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan, faktor yang dapat berpengaruh seperti hirarki, gender, stigma terhadap penyakit tertentu. • Faktor internasional atau exogenous, yang menyebabkan meningkatnya ketergantungan antar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerjasama internasional dalam kesehatan.
2. Menentukan prioritas kegiatan menggunakan PAHO ; a. Magnitude (prevalens, jumlah penduduk yang terkena) Magnitude adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), Bukan menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan. b. Severity (keparahan, misalnya CFR, kerugian ekonomis) Saverity adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut, misalnya ; - Banyak menimbulkan kematian atau tidak - Penyebarannya Cepat apa tidak - Sebarannya luas atau tidak Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar. c. Vulnerability (apakah tersedia kemampuan/teknologi mengatasinya) Vulnerability adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah. d. Community/Political Concern (kehebohan masyarakat dan pejabat) Adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
1. Faktor yang mempengaruhi kebijakan kesehatan yaitu; • Faktor situasional, merupakan kondisi yang tidak permanen atau khusus yang dapat berdampak pada kebijakan (contoh: perang, kekeringan). • Faktor struktural, merupakan bagian dari masyarakat yang relatif tidak berubah. Faktor ini meliputi sistem politik, mencakup pula keterbukaan sistem tersebut dan kesempatan bagi warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembahasan dan keputusan kebijakan; faktor struktural meliputi pula jenis ekonomi dan dasar untuk tenaga kerja. • Faktor budaya, dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan, faktor yang dapat berpengaruh seperti hirarki, gender, stigma terhadap penyakit tertentu. • Faktor internasional atau exogenous, yang menyebabkan meningkatnya ketergantungan antar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerjasama internasional dalam kesehatan.
2. Menentukan prioritas kegiatan menggunakan PAHO ; a. Magnitude (prevalens, jumlah penduduk yang terkena) Magnitude adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), Bukan menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan. b. Severity (keparahan, misalnya CFR, kerugian ekonomis) Saverity adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut, misalnya ; - Banyak menimbulkan kematian atau tidak - Penyebarannya Cepat apa tidak - Sebarannya luas atau tidak Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar. c. Vulnerability (apakah tersedia kemampuan/teknologi mengatasinya) Vulnerability adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah. d. Community/Political Concern (kehebohan masyarakat dan pejabat) Adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Jawaban Tugas Analisis Kebijakan Kesehatan Pertemuan ke 14
Nama : Yayang suci tamara NPM : 18410002
1. Jelaskan Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Kebijakan kesehatan ! Jawab : - Leichter (1979) memaparkan faktor faktor yang mempengaruhi kebijakan kesehatan, yaitu : 1. Faktor situasional, merupakan kondisi yang tidak permanen atau khusus yang dapat berdampak pada kebijakan (contoh: perang, kekeringan). 2. aktor struktural, merupakan bagian dari masyarakat yang relatif tidak berubah. Faktor ini meliputi sistem politik, mencakup pula keterbukaan sistem tersebut dan kesempatan bagi warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembahasan dan keputusan kebijakan; faktor struktural meliputi pula jenis ekonomi dan dasar untuk tenaga kerja 3. Faktor budaya, dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan. Dalam masyarakat dimana hirarki menduduki tempat penting, akan sangat sulit untuk bertanya atau menantang pejabat tinggi atau pejabat senior. Kedudukan sebagai minoritas atau perbedaan bahasa dapat menyebabkan kelompok tertentu memiliki informasi yang tidak memadai tentang hak-hak mereka, atau menerima layanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan khusus mereka. 4. Faktor internasional atau exogenous, yang menyebabkan meningkatnya ketergantungan antar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerjasama internasional dalam kesehatan.
2. Untuk menentukan prioritas kegiatan menggunakan PAHO, jelaskan pengertian masing-masing variabel yang diukur dan berikan contohnya. Jawab : Metode PAHO menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan variabel, yaitu : 1. Magnitude Adalah mengukur besaran kejadian, contohnya untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan Prevalence Rate, bukan menggunakan Incidens Rate kasus baru. Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity Adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : a. Banyak menimbulkan kematian atau tidak b. Penyebarannya cepat apa tidak c. Sebarannya luas apa tidak. Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
3. Vulnerability Adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
4. Community/Political Concern Adalah tingkat perhatian, diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat,contohnya biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Jawaban Tugas Analisis Kebijakan Kesehatan Pertemuan ke 14
Nama : Yayang suci tamara NPM : 18410002
1. Jelaskan Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Kebijakan kesehatan ! Jawab : - Leichter (1979) memaparkan faktor faktor yang mempengaruhi kebijakan kesehatan, yaitu : 1. Faktor situasional, merupakan kondisi yang tidak permanen atau khusus yang dapat berdampak pada kebijakan (contoh: perang, kekeringan). 2. aktor struktural, merupakan bagian dari masyarakat yang relatif tidak berubah. Faktor ini meliputi sistem politik, mencakup pula keterbukaan sistem tersebut dan kesempatan bagi warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembahasan dan keputusan kebijakan; faktor struktural meliputi pula jenis ekonomi dan dasar untuk tenaga kerja 3. Faktor budaya, dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan. Dalam masyarakat dimana hirarki menduduki tempat penting, akan sangat sulit untuk bertanya atau menantang pejabat tinggi atau pejabat senior. Kedudukan sebagai minoritas atau perbedaan bahasa dapat menyebabkan kelompok tertentu memiliki informasi yang tidak memadai tentang hak-hak mereka, atau menerima layanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan khusus mereka. 4. Faktor internasional atau exogenous, yang menyebabkan meningkatnya ketergantungan antar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerjasama internasional dalam kesehatan.
2. Untuk menentukan prioritas kegiatan menggunakan PAHO, jelaskan pengertian masing-masing variabel yang diukur dan berikan contohnya. Jawab : Metode PAHO menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan variabel, yaitu : 1. Magnitude Adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan Prevalence Rate, bukan menggunakan Incidens Rate kasus baru. Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity Adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : a. Banyak menimbulkan kematian atau tidak b. Penyebarannya cepat apa tidak c. Sebarannya luas apa tidak. Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
3. Vulnerability Adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
4. Community/Political Concern Adalah tingkat perhatian, diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
1. Faktor yang mempengaruhi kebijakan kesehatan - fakti itusional ( faktor tidak permanen yang banyak berdampak pada kesehatan ,seperti kekeringan ). - faktor struktural ( bagian dari masyrakat yang relatif tidak berubah misalnya : sistem politik ). - faktor budaya ( faktor yang berpengaruh seperti hirarki , gender, stigma , terhadap penyakit baru ). -faktor internasional/ eksogen (faktor ini meningkatkan penyebab nya ketergantungan anatar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerja sama internasional dalam kerja sama kesehatan )
2. - Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan. - Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : a). Banyak menimbulkan kematian atau tidak b). Penyebarannya Cepat apa tidak c). Sebarannya luas apa tidak makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar. - Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah - Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
1. Faktor kontekstual yang mempengaruhi kebijakan kesehatan - fakti itusional ( faktor tidak permanen yang banyak berdampak pada kesehatan ,seperti kekeringan ). - faktor struktural ( bagian dari masyrakat yang relatif tidak berubah misalnya : sistem politik ). - faktor budaya ( faktor yang berpengaruh seperti hirarki , gender, stigma , terhadap penyakit baru ). -faktor internasional/ eksogen ( faktor ini meningkatkan penyebab nya ketergantungan anatar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerja sama internasional dalam kerja sama kesehatan )
2. - Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan. - Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : a). Banyak menimbulkan kematian atau tidak b). Penyebarannya Cepat apa tidak c). Sebarannya luas apa tidak makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar. - Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah - Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
1) Kebijakan kesehatan dipengaruhi oleh faktor lingkungan kebijakan dan perilaku kebijakan, yg terdiri : 1. Faktor budaya 2. Faktor situasional 3. Faktor Struktural 4. Faktor internasional 5. Faktor sosial ekonomi dan kemiskinan
2) Metode PAHO ditentukan oleh variabel-variabel : 1. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan. 2. Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut contoh nya: a) Banyak menimbulkan kematian atau tidak b) Penyebarannya Cepat apa tidak c)Sebarannya luas apa tidak Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar. 3. Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, contohnya dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. 4. Community / Political Concern adalah tingkat perhatian , contohnya diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
1. Faktor kontekstual yang mempengaruhi kebijakan - faktor situasional faktor tidak permanen yang berdampak pada kesehatan contoh kekeringan - faktor struktural bagian dari masyarakat yang relatif tidak berubah misal sistem politik - Faktor budaya faktor yang dapat berpengaruh seperti hirarki,gender,stigma terhadap penyakit tertentu - Faktor internasional/eksogen faktor ini menyebabkan meningkatnya ketergantungan antar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerja sama internasional dalam kesehatan
2. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan. - Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : a. Banyak menimbulkan kematian atau tidak b. Penyebarannya Cepat apa tidak c. Sebarannya luas apa tidak d. Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar. - Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah - Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Jawaban analisis dan kebijakan kesehatan pertemuan 14.
1. Didalam suatu masalah kebijakan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu sebelum menentukan pemecahan masalah dan masalah kebijakan. Faktor-faktor yg mempengaruhi kebijakan di bedakan menjadi 2 yaitu : - Faktor lingkungan kebijakan( kemiskinan, derajat kesehatan, angka kesakitan, wabah, diskriminasi). - Faktor Perilaku kebijakan (Departemen kesehatan, Legialatip, Kelp Warga Negara) 2. PAHO (Pan American Health Organization) merupakan Lembaga kesehatan masyarakat dunia yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan standar hidup masyarakat amerika. Indikator-indikator didalam PAHO : ● Magnitude adalah mengukur besaran kejadian. Contohnya : untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), bukan menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan. ● Saverity merupakan tingkat keparahan. Contohnya : CFR, kerugian ekonomis, banyak menimbulkan korban jiwa atau tidak, distribusinya cepat atau tidak. ● Vulnerabelity merupkan tingkat kerentanan. Contohnya : kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya. Semakin tersedianya tenaga ahli kesehatan, peralatan dan teknologi maka tingkat tersedianya akan baik. ● Community / Political Concern merupakan tingkat perhatian. Contohnya : dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Semakin tinggi tingkat perhatianya maka nilainya semakin bagus.
Jawaban analisis dan kebijakan kesehatan pertemuan 14.
1. Didalam suatu masalah kebijakan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu sebelum menentukan pemecahan masalah dan masalah kebijakan. Faktor-faktor yg mempengaruhi kebijakan di bedakan menjadi 2 yaitu : - Faktor lingkungan kebijakan( kemiskinan, derajat kesehatan, angka kesakitan, wabah, diskriminasi). - Faktor Perilaku kebijakan (Departemen kesehatan, Legialatip, Kelp Warga Negara) 2. PAHO (Pan American Health Organization) merupakan Lembaga kesehatan masyarakat dunia yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan standar hidup masyarakat amerika. Indikator-indikator didalam PAHO : ● Magnitude adalah mengukur besaran kejadian. Contohnya : untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), bukan menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan. ● Saverity merupakan tingkat keparahan. Contohnya : CFR, kerugian ekonomis, banyak menimbulkan korban jiwa atau tidak, distribusinya cepat atau tidak. ● Vulnerabelity merupkan tingkat kerentanan. Contohnya : kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya. Semakin tersedianya tenaga ahli kesehatan, peralatan dan teknologi maka tingkat tersedianya akan baik. ● Community / Political Concern merupakan tingkat perhatian. Contohnya : dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Semakin tinggi tingkat perhatianya maka nilainya semakin bagus.
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Kebijakan kesehatan !
- Leichter (1979) memaparkan faktor faktor yang mempengaruhi kebijakan kesehatan, yaitu : 1. Faktor situasional, merupakan kondisi yang tidak permanen atau khusus yang dapat berdampak pada kebijakan (contoh: perang, kekeringan). 2. aktor struktural, merupakan bagian dari masyarakat yang relatif tidak berubah. Faktor ini meliputi sistem politik, mencakup pula keterbukaan sistem tersebut dan kesempatan bagi warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembahasan dan keputusan kebijakan; faktor struktural meliputi pula jenis ekonomi dan dasar untuk tenaga kerja 3. Faktor budaya, dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan. Dalam masyarakat dimana hirarki menduduki tempat penting, akan sangat sulit untuk bertanya atau menantang pejabat tinggi atau pejabat senior. Kedudukan sebagai minoritas atau perbedaan bahasa dapat menyebabkan kelompok tertentu memiliki informasi yang tidak memadai tentang hak-hak mereka, atau menerima layanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan khusus mereka. 4. Faktor internasional atau exogenous, yang menyebabkan meningkatnya ketergantungan antar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerjasama internasional dalam kesehatan.
2. - Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan. - Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : a). Banyak menimbulkan kematian atau tidak b). Penyebarannya Cepat apa tidak c). Sebarannya luas apa tidak makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar. - Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah - Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
1. Faktor kontekstual yang mempengaruhi kebijakan kesehatan. - faktor budaya ( faktor yang berpengaruh seperti hirarki , gender, stigma , terhadap penyakit baru ). - faktor internasional/ eksogen ( faktor ini meningkatkan penyebab nya ketergantungan anatar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerja sama internasional dalam kerja sama kesehatan ) - faktor itusional ( faktor tidak permanen yang banyak berdampak pada kesehatan ,seperti kekeringan ). - - faktor struktural ( bagian dari masyrakat yang relatif tidak berubah misalnya : sistem politik ).
2. - Magnitude adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate). - Severity : adalah tingkat keparahan, melihat dari kasus tersebut : a). Banyak menimbulkan kematian atau tidak b). Penyebarannya Cepat apa tidak c). Sebarannya luas apa tidak makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar. - Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. - Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat.
1. Faktor kontekstual yang mempengaruhi kebijakan kesehatan. - faktor budaya ( faktor yang berpengaruh seperti hirarki , gender, stigma , terhadap penyakit baru ). - faktor internasional/ eksogen ( faktor ini meningkatkan penyebab nya ketergantungan anatar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerja sama internasional dalam kerja sama kesehatan ) - faktor itusional ( faktor tidak permanen yang banyak berdampak pada kesehatan ,seperti kekeringan ). - - faktor struktural ( bagian dari masyrakat yang relatif tidak berubah misalnya : sistem politik ).
2. - Magnitude adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate). - Severity : adalah tingkat keparahan, melihat dari kasus tersebut : a). Banyak menimbulkan kematian atau tidak b). Penyebarannya Cepat apa tidak c). Sebarannya luas apa tidak makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar. - Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. - Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat.
1. Faktor kontekstual yang mempengaruhi kebijakan kesehatan - fakti itusional ( faktor tidak permanen yang banyak berdampak pada kesehatan ,seperti kekeringan ). - faktor struktural ( bagian dari masyrakat yang relatif tidak berubah misalnya : sistem politik ). - faktor budaya ( faktor yang berpengaruh seperti hirarki , gender, stigma , terhadap penyakit baru ). -faktor internasional/ eksogen ( faktor ini meningkatkan penyebab nya ketergantungan anatar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerja sama internasional dalam kerja sama kesehatan )
2. - Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan. - Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : a). Banyak menimbulkan kematian atau tidak b). Penyebarannya Cepat apa tidak c). Sebarannya luas apa tidak makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar. - Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah - Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Assalamualaikum Pak. Mohon maaf Pak, izin untuk menjawab pertanyaan yang Bapak Berikan Pak. Terimakasih Pak.
1.Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kesehatan -Faktor situasional, merupakan kondisi yang tidak permanen atau khusus yang dapat berdampak pada kebijakan (contoh: perang, kekeringan). Hal-hal tersebut sering dikenal sebagai ‘focusing event’ seperti: terjadinya gempa yang menyebabkan perubahan dalam aturan bangunan rumah sakit, atau terlalu lama perhatian publik akan suatu masalah baru. Contoh: terjadinya wabah HIV/AIDS (yang menyita waktu lama untuk diakui sebagai wabah internasional) memicu ditemukannya pengobatan baru dan kebijakan pengawasan pada TBC karena adanya kaitan diantara kedua penyakit tersebut – orang-orang)
-Faktor struktural, merupakan bagian dari masyarakat yang relatif tidak berubah. Faktor ini meliputi sistem politik, mencakup pula keterbukaan sistem tersebut dan kesempatan bagi warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembahasan dan keputusan kebijakan. faktor struktural meliputi pula jenis ekonomi dan dasar untuk tenaga kerja. Contoh, pada saat gaji perawat rendah, atau terlalu sedikit pekerjaan yang tersedia untuk tenaga yang sudah terlatih, negara tersebut dapat mengalami perpindahan tenaga professional ini ke sektor di masyarakat yang masih kekurangan. Faktor struktural lain yang akan mempengaruhi kebijakan kesehatan suatu masyarakat adalah kondisi demografi atau kemajuan teknologi.
-Faktor budaya, dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan. Dalam masyarakat dimana hirarki menduduki tempat penting, akan sangat sulit untuk bertanya atau menantang pejabat tinggi atau pejabat senior. Kedudukan sebagai minoritas atau perbedaan bahasa dapat menyebabkan kelompok tertentu memiliki informasi yang tidak memadai tentang hak-hak mereka, atau menerima layanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan khusus mereka. Di beberapa negara dimana para wanita tidak dapat dengan mudah mengunjungi fasilitas kesehatan (karena harus ditemani oleh suami) atau dimana terdapat stigma tentang suatu penyakit (missal: TBC atau HIV), pihak yang berwenang harus mengembangkan sistem kunjungan rumah atau kunjungan pintu ke pintu
-Faktor internasional atau exogenous, yang menyebabkan meningkatnya ketergantungan antar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerjasama internasional dalam kesehatan Meskipun banyak masalah kesehatan berhubungan dengan pemerintahan nasional, sebagian dari masalah itu memerlukan kerjasama organisasi tingkat nasional, regional atau multilateral. Contoh, pemberantasan polio telah dilaksanakan hampir di seluruh dunia melalui gerakan nasional atau regional, kadang dengan bantuan badan internasional seperti WHO
2.Menentukan prioritas kegiatan menggunakan PAHO dan jelaskan masing-masing variable serta berikan contohnya. -PAHO ( Pan American Health Organization) Ditentukan oleh indikator-indikator yaitu : 1.Magnitude (menggambarkan pengukuran besaran kejadian . Contohnya Prevalens, jumlah pendudukyang terkena) 2.Severity (menunjukkan tingkat keparahan serta dampak yang ditimbulkan. Contohnya CFR, Kerugian ekonomis, penyebarannya cepat atau tidak) 3.Vulnerability (menggambarkan tingkat kerentanan yang dilihat dari sudut pandang kemampuan dalam menangani nya. Contohnya teknologi untuk mengatasi masalah tersebut ataupun cara) 4.Community and political concern (tingkat perhatian yang diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya dapat dilihat dari kehebohan masyarakat ataupun pemimpin daerah dalam menyikapi yang sedang terjadi. Contohnya Kehebohan masyarakat dan pejabat)
Assalamualaikum Pak. Mohon maaf Pak, izin untuk menjawab pertanyaan yang Bapak Berikan Pak. Terimakasih Pak.
1.Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kesehatan -Faktor situasional, merupakan kondisi yang tidak permanen atau khusus yang dapat berdampak pada kebijakan (contoh: perang, kekeringan). Hal-hal tersebut sering dikenal sebagai ‘focusing event’ seperti: terjadinya gempa yang menyebabkan perubahan dalam aturan bangunan rumah sakit, atau terlalu lama perhatian publik akan suatu masalah baru. Contoh: terjadinya wabah HIV/AIDS (yang menyita waktu lama untuk diakui sebagai wabah internasional) memicu ditemukannya pengobatan baru dan kebijakan pengawasan pada TBC karena adanya kaitan diantara kedua penyakit tersebut – orang-orang)
-Faktor struktural, merupakan bagian dari masyarakat yang relatif tidak berubah. Faktor ini meliputi sistem politik, mencakup pula keterbukaan sistem tersebut dan kesempatan bagi warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembahasan dan keputusan kebijakan. faktor struktural meliputi pula jenis ekonomi dan dasar untuk tenaga kerja. Contoh, pada saat gaji perawat rendah, atau terlalu sedikit pekerjaan yang tersedia untuk tenaga yang sudah terlatih, negara tersebut dapat mengalami perpindahan tenaga professional ini ke sektor di masyarakat yang masih kekurangan. Faktor struktural lain yang akan mempengaruhi kebijakan kesehatan suatu masyarakat adalah kondisi demografi atau kemajuan teknologi.
-Faktor budaya, dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan. Dalam masyarakat dimana hirarki menduduki tempat penting, akan sangat sulit untuk bertanya atau menantang pejabat tinggi atau pejabat senior. Kedudukan sebagai minoritas atau perbedaan bahasa dapat menyebabkan kelompok tertentu memiliki informasi yang tidak memadai tentang hak-hak mereka, atau menerima layanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan khusus mereka. Di beberapa negara dimana para wanita tidak dapat dengan mudah mengunjungi fasilitas kesehatan (karena harus ditemani oleh suami) atau dimana terdapat stigma tentang suatu penyakit (missal: TBC atau HIV), pihak yang berwenang harus mengembangkan sistem kunjungan rumah atau kunjungan pintu ke pintu
-Faktor internasional atau exogenous, yang menyebabkan meningkatnya ketergantungan antar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerjasama internasional dalam kesehatan Meskipun banyak masalah kesehatan berhubungan dengan pemerintahan nasional, sebagian dari masalah itu memerlukan kerjasama organisasi tingkat nasional, regional atau multilateral. Contoh, pemberantasan polio telah dilaksanakan hampir di seluruh dunia melalui gerakan nasional atau regional, kadang dengan bantuan badan internasional seperti WHO
2.Menentukan prioritas kegiatan menggunakan PAHO dan jelaskan masing-masing variable serta berikan contohnya. -PAHO ( Pan American Health Organization) Ditentukan oleh indikator-indikator yaitu : 1.Magnitude (menggambarkan pengukuran besaran kejadian . Contohnya Prevalens, jumlah pendudukyang terkena) 2.Severity (menunjukkan tingkat keparahan serta dampak yang ditimbulkan. Contohnya CFR, Kerugian ekonomis, penyebarannya cepat atau tidak) 3.Vulnerability (menggambarkan tingkat kerentanan yang dilihat dari sudut pandang kemampuan dalam menangani nya. Contohnya teknologi untuk mengatasi masalah tersebut ataupun cara) 4.Community and political concern (tingkat perhatian yang diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya dapat dilihat dari kehebohan masyarakat ataupun pemimpin daerah dalam menyikapi yang sedang terjadi. Contohnya Kehebohan masyarakat dan pejabat)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Sebelumnya izin untuk menjawab pak
1.Factor-faktor yang mempengaruhi kebijakan Kesehatan ?
Adapun factor-faktor yang mempengaruhi kebijakan Kesehatan antara lain : -Factor situasional atau lebih dikenal sebagai focusing event. Event ini bersifat satu kejadian saja. Misalnya terjadi wabah HIV/AIDS memicu ditemukannya pengobatan dan kebijakan pengawasan pada TBC karena adanya kaitan antara kedua penyakit tersebut dimana orang-orang pengidap HIV positif lebih rentan terhadap berbagai penyakit dan TBC dapat dipacu oleh HIV.
-Faktor structural, merupakan bagian masyarakat yang relative tidak berubah meliputi system politik, legislative, kelp warga negara. Didalam factor structural ini pula meliputi jenis ekonomi. Factor structural lain yang akan mempengaruhi kebijakan Kesehatan suatu masyarakat adalah kondisi demografi atau kemajuan teknologi. Contohnya negara dengan populasi lansia yang tinggi memiliki lebih banyak rumah sakit dan obat-obatan bagi para lansianya karena kebutuhan mereka meningkat seiring bertambahnya usia.
-Factor budaya, dimana dalam masyarakat hirarki menduduki tempat penting akan sangat sulit untuk bertanya atau menentang pejabat tinggi. Dibeberapa negara dimana para wanita tidak dapat engan mudah mengunjungi fasilitas Kesehatan (karena harus ditemani suami/ terdapat stigma tentang suatu penyakit missal HIV/TBC) sehingga pihak yang berwenang harus mengembangkan system kunjungan rumah /kunjungan pintu-pintu.
-Factor agama, seperti ketidak konsistenan presiden George W. Bush dalam aturan sexsual dengan meningkatkan pemakaian kontrasepsi/ akses ke pengguguran kandungan, hal ini mempengaruhi kebijakan di amerika dan negara lain dimana LSM layanan Kesehatan reproduksi sangat dibatasi atau dana dari pemerintah amerika dikurangi apabila mereka gagal melaksanakan keyakinan tradisi budaya presiden Bush.
-Faktor internasional/ exogenous, dimana meskipun banyak masalah Kesehatan berhubungan dengan pemerintah nasional, Sebagian masalah memerlukan Kerjasama organisasi tingkat nasional, regional/ multilateral. Contoh : pemberantasan polio.
2.Menentukan prioritas kegiatan menggunakan PAHO beserta contohnya?
PAHO (Pan American Health Organization) terdapat beberapa kriteria : 1.Magnitude/luasnya masalah : ditunjukan dengan angka prevalensi atau insiden penyakit. Misalnya : semakin luas/banyak penduduk yang terkena/ semakin tinggi prevalensinya maka semakin tinggi pula prioritas yang diberikan pada penyakit tersebut 2.Severity/ beratnya kerugian yang ditimbulkan : keparahan misalnya CFR, kerugian ekonomis. Misalnya : HIV/AIDS akan mendapat niali skor tinggi dalam skala prioritas yaitu dalam sudut pandang severity ini.
3.Vulnerability : apakah tersedia kemampuan/ teknologi untuk mengatasinya Misalnya : tersedianya vaksin cacar sangat efektif yang merupakan alasan kuat kenapa penyakit cacar mendapat prioritas tinggi pada masa lalu. Sebaliknya dari segi vurnerability penyakit HIV/AIDS mempunyai nilai prioritas rendah karena sampai sekarang belum ditemukan teknologi pencegahan maupun pengobatannya. Vurnerability juga bisa dilihat dar segi ketersediaan infrasstruktur untuk melaksanakan program seperti ketersediaan tenaga dan peralatan
4.Community/political concern : kepedulian dan perhatian dapat dilihat dari masyarakat dan para pengambil kebijakan. Contohnya : kebebihan para pengambil kebijakan dan masyrakat dalam menghadapi virus covid-19 dimana semua berupaya keras untuk menghindari covid-19 baik dari membuat kebijakan maupun aturan-aturan lainnya.
Jawaban No. 1 Masalah kebijakan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu dengan memperhatikan isu yang berkembang. Dalam hal ini dilakukan pengenalan masalah atau mengetahui situasi masalah, yaitu : - Pelaku kebijakan (seperti departemen kesehatan, legislatif, dan warga negara) - Lingkungan kebijakan (seperti kemiskinan, derajat kesehatan, angka kesakitan, dan diskriminasi) Kedua faktor tersebut dipertimbangkan serta dianalisa guna mengetahui situasi masalah yang sedang terjadi. Setelah itu dapat ditentukan suatu kebijakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi. Kemudian ada 5 hal yang harus diperhatikan, yaitu : (1) Private problem (isi perorangan), (2) Public problem (isu masyarakat), (3) Policy issues (perbedaan pendapat masayrakat tentang solusi dalam menangani masalah), (4) Sistemic agenda, dan (5) Institusional (serangkaian isu yang membutuhkan pertimbangan dari pembuat keputusan).
Jawaban No. 2 Pan American Health OrganizationPAHO, ditentukan oleh empat variabel, antara lain : (1) Magnitude, adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan angka total kesakitan (prevalence rate), bukan menggunakan incident rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan. (2) Severity, adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut, seperti : - Banyak menimbulkan kematian atau tidak - Penyebarannya cepat atau tidak - Sebarannya luas atau tidak Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar. (3) Vulnerability, adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dan sebagainya. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah (4) Community / Political Concern, adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
1. Faktor kontekstual yang mempengaruhi kebijakan kesehatan - fakti itusional ( faktor tidak permanen yang banyak berdampak pada kesehatan ,seperti kekeringan ). - faktor struktural ( bagian dari masyrakat yang relatif tidak berubah misalnya : sistem politik ). - faktor budaya ( faktor yang berpengaruh seperti hirarki , gender, stigma , terhadap penyakit baru ). -faktor internasional/ eksogen ( faktor ini meningkatkan penyebab nya ketergantungan anatar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerja sama internasional dalam kerja sama kesehatan )
2. - Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan. - Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut : a). Banyak menimbulkan kematian atau tidak b). Penyebarannya Cepat apa tidak c). Sebarannya luas apa tidak makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar. - Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah - Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
20 komentar:
Pertemuan Ke-14 AKK
Nama : Herna Riana Dewi
Npm : 18410005
Jawaban:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kesehatan yaitu:
- dari lingkungan kebijakan yaitu: Kemiskinan, derajat kesehatan, angka kesakitan, wabah, dan diskriminasi.
- dari pelaku kebijakan yaitu: Departemen kesehatan (personal, kebijakan, anggaran, pedoman dan lain-lain), legislatif dan kelompok warga negara.
2. PAHO (Pan American Health Organization) adalah Lembaga kesehatan masyarakat dunia yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan standar hidup masyarakat amerika.
Indikator-indikator yang diukur yaitu:
- Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular
- Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut seperti kasus tersebut Banyak menimbulkan kematian atau tidak.
- Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dan sebagainya. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
- Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Nama : Yossi Feranda Sani
Npm : 18410017
1. Faktor yang mempengaruhi kebijakan kesehatan yaitu;
• Faktor situasional, merupakan kondisi yang tidak permanen atau khusus yang dapat
berdampak pada kebijakan (contoh: perang, kekeringan).
• Faktor struktural, merupakan bagian dari masyarakat yang relatif tidak berubah.
Faktor ini meliputi sistem politik, mencakup pula keterbukaan sistem tersebut dan
kesempatan bagi warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembahasan dan
keputusan kebijakan; faktor struktural meliputi pula jenis ekonomi dan dasar untuk tenaga kerja.
• Faktor budaya, dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan, faktor yang dapat berpengaruh seperti hirarki, gender, stigma terhadap penyakit tertentu.
• Faktor internasional atau exogenous, yang menyebabkan meningkatnya
ketergantungan antar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerjasama
internasional dalam kesehatan.
2. Menentukan prioritas kegiatan menggunakan PAHO ;
a. Magnitude (prevalens, jumlah penduduk yang terkena)
Magnitude adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), Bukan menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
b. Severity (keparahan, misalnya CFR, kerugian ekonomis)
Saverity adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut, misalnya ;
- Banyak menimbulkan kematian atau tidak
- Penyebarannya Cepat apa tidak
- Sebarannya luas atau tidak
Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
c. Vulnerability (apakah tersedia kemampuan/teknologi mengatasinya)
Vulnerability adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
d. Community/Political Concern (kehebohan masyarakat dan pejabat)
Adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Nama : Yossi Feranda Sani
Npm : 18410017
1. Faktor yang mempengaruhi kebijakan kesehatan yaitu;
• Faktor situasional, merupakan kondisi yang tidak permanen atau khusus yang dapat
berdampak pada kebijakan (contoh: perang, kekeringan).
• Faktor struktural, merupakan bagian dari masyarakat yang relatif tidak berubah.
Faktor ini meliputi sistem politik, mencakup pula keterbukaan sistem tersebut dan
kesempatan bagi warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembahasan dan
keputusan kebijakan; faktor struktural meliputi pula jenis ekonomi dan dasar untuk tenaga kerja.
• Faktor budaya, dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan, faktor yang dapat berpengaruh seperti hirarki, gender, stigma terhadap penyakit tertentu.
• Faktor internasional atau exogenous, yang menyebabkan meningkatnya
ketergantungan antar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerjasama
internasional dalam kesehatan.
2. Menentukan prioritas kegiatan menggunakan PAHO ;
a. Magnitude (prevalens, jumlah penduduk yang terkena)
Magnitude adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), Bukan menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
b. Severity (keparahan, misalnya CFR, kerugian ekonomis)
Saverity adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut, misalnya ;
- Banyak menimbulkan kematian atau tidak
- Penyebarannya Cepat apa tidak
- Sebarannya luas atau tidak
Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
c. Vulnerability (apakah tersedia kemampuan/teknologi mengatasinya)
Vulnerability adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
d. Community/Political Concern (kehebohan masyarakat dan pejabat)
Adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Jawaban Tugas Analisis Kebijakan Kesehatan
Pertemuan ke 14
Nama : Yayang suci tamara
NPM : 18410002
1. Jelaskan Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Kebijakan kesehatan !
Jawab :
- Leichter (1979) memaparkan faktor faktor yang mempengaruhi kebijakan kesehatan, yaitu :
1. Faktor situasional, merupakan kondisi yang tidak permanen atau khusus yang dapat berdampak pada kebijakan (contoh: perang, kekeringan).
2. aktor struktural, merupakan bagian dari masyarakat yang relatif tidak berubah. Faktor ini meliputi sistem politik, mencakup pula keterbukaan sistem tersebut dan kesempatan bagi warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembahasan dan keputusan kebijakan; faktor struktural meliputi pula jenis ekonomi dan dasar untuk tenaga kerja
3. Faktor budaya, dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan. Dalam masyarakat dimana hirarki menduduki tempat penting, akan sangat sulit untuk bertanya atau menantang pejabat tinggi atau pejabat senior. Kedudukan sebagai minoritas atau perbedaan bahasa dapat menyebabkan kelompok tertentu memiliki informasi yang tidak memadai tentang hak-hak mereka, atau menerima layanan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan khusus mereka.
4. Faktor internasional atau exogenous, yang menyebabkan meningkatnya ketergantungan antar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerjasama internasional dalam kesehatan.
2. Untuk menentukan prioritas kegiatan menggunakan PAHO, jelaskan pengertian masing-masing variabel yang diukur dan berikan contohnya.
Jawab :
Metode PAHO menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan variabel, yaitu :
1. Magnitude Adalah mengukur besaran kejadian, contohnya untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan Prevalence Rate, bukan menggunakan Incidens Rate kasus baru. Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity Adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
a. Banyak menimbulkan kematian atau tidak
b. Penyebarannya cepat apa tidak
c. Sebarannya luas apa tidak.
Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
3. Vulnerability Adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
4. Community/Political Concern Adalah tingkat perhatian, diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat,contohnya biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Jawaban Tugas Analisis Kebijakan Kesehatan
Pertemuan ke 14
Nama : Yayang suci tamara
NPM : 18410002
1. Jelaskan Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Kebijakan kesehatan !
Jawab :
- Leichter (1979) memaparkan faktor faktor yang mempengaruhi kebijakan kesehatan, yaitu :
1. Faktor situasional, merupakan kondisi yang tidak permanen atau khusus yang dapat berdampak pada kebijakan (contoh: perang, kekeringan).
2. aktor struktural, merupakan bagian dari masyarakat yang relatif tidak berubah. Faktor ini meliputi sistem politik, mencakup pula keterbukaan sistem tersebut dan kesempatan bagi warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembahasan dan keputusan kebijakan; faktor struktural meliputi pula jenis ekonomi dan dasar untuk tenaga kerja
3. Faktor budaya, dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan. Dalam masyarakat dimana hirarki menduduki tempat penting, akan sangat sulit untuk bertanya atau menantang pejabat tinggi atau pejabat senior. Kedudukan sebagai minoritas atau perbedaan bahasa dapat menyebabkan kelompok tertentu memiliki informasi yang tidak memadai tentang hak-hak mereka, atau menerima layanan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan khusus mereka.
4. Faktor internasional atau exogenous, yang menyebabkan meningkatnya ketergantungan antar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerjasama internasional dalam kesehatan.
2. Untuk menentukan prioritas kegiatan menggunakan PAHO, jelaskan pengertian masing-masing variabel yang diukur dan berikan contohnya.
Jawab :
Metode PAHO menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan variabel, yaitu :
1. Magnitude Adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan Prevalence Rate, bukan menggunakan Incidens Rate kasus baru. Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity Adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
a. Banyak menimbulkan kematian atau tidak
b. Penyebarannya cepat apa tidak
c. Sebarannya luas apa tidak.
Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
3. Vulnerability Adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah.
4. Community/Political Concern Adalah tingkat perhatian, diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Nama : Leni wardani
Npm : 18410007
1. Faktor yang mempengaruhi kebijakan kesehatan - fakti itusional ( faktor tidak permanen yang banyak berdampak pada kesehatan ,seperti kekeringan ). - faktor struktural ( bagian dari masyrakat yang relatif tidak berubah misalnya : sistem politik ). - faktor budaya ( faktor yang berpengaruh seperti hirarki , gender, stigma , terhadap penyakit baru ).
-faktor internasional/ eksogen
(faktor ini meningkatkan penyebab nya ketergantungan anatar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerja sama internasional dalam kerja sama kesehatan )
2. - Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
- Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
a). Banyak menimbulkan kematian atau tidak
b). Penyebarannya Cepat apa tidak
c). Sebarannya luas apa tidak makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
- Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
- Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Nama : indi iskayasi
Npm : 18410006
1. Faktor kontekstual yang mempengaruhi kebijakan kesehatan - fakti itusional ( faktor tidak permanen yang banyak berdampak pada kesehatan ,seperti kekeringan ). - faktor struktural ( bagian dari masyrakat yang relatif tidak berubah misalnya : sistem politik ). - faktor budaya ( faktor yang berpengaruh seperti hirarki , gender, stigma , terhadap penyakit baru ). -faktor internasional/ eksogen ( faktor ini meningkatkan penyebab nya ketergantungan anatar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerja sama internasional dalam kerja sama kesehatan )
2. - Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
- Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
a). Banyak menimbulkan kematian atau tidak
b). Penyebarannya Cepat apa tidak
c). Sebarannya luas apa tidak makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
- Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
- Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Nama : Ummul azizah
Npm : 18410014
1) Kebijakan kesehatan dipengaruhi oleh faktor lingkungan kebijakan dan perilaku kebijakan, yg terdiri :
1. Faktor budaya
2. Faktor situasional
3. Faktor Struktural
4. Faktor internasional
5. Faktor sosial ekonomi dan kemiskinan
2) Metode PAHO ditentukan oleh variabel-variabel :
1. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
2. Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut contoh nya:
a) Banyak menimbulkan kematian atau tidak
b) Penyebarannya Cepat apa tidak
c)Sebarannya luas apa tidak
Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
3. Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, contohnya dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb.
4. Community / Political Concern adalah tingkat perhatian , contohnya diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Nama : Nanik Sawitri
Npm : 18410011
1. Faktor kontekstual yang mempengaruhi kebijakan
- faktor situasional faktor tidak permanen yang berdampak pada kesehatan contoh kekeringan
- faktor struktural bagian dari masyarakat yang relatif tidak berubah misal sistem politik
- Faktor budaya faktor yang dapat berpengaruh seperti hirarki,gender,stigma terhadap penyakit tertentu
- Faktor internasional/eksogen faktor ini menyebabkan meningkatnya ketergantungan antar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerja sama internasional dalam kesehatan
2. Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
- Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
a. Banyak menimbulkan kematian atau tidak
b. Penyebarannya Cepat apa tidak
c. Sebarannya luas apa tidak
d. Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
- Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
- Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Nama : Wiwit Putri Indriani
Npm : 18410016
Jawaban analisis dan kebijakan kesehatan pertemuan 14.
1. Didalam suatu masalah kebijakan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu sebelum menentukan pemecahan masalah dan masalah kebijakan.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kebijakan di bedakan menjadi 2 yaitu :
- Faktor lingkungan kebijakan( kemiskinan, derajat kesehatan, angka kesakitan, wabah, diskriminasi).
- Faktor Perilaku kebijakan (Departemen kesehatan, Legialatip, Kelp Warga Negara)
2. PAHO (Pan American Health Organization) merupakan Lembaga kesehatan masyarakat dunia yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan standar hidup masyarakat amerika.
Indikator-indikator didalam PAHO :
● Magnitude adalah mengukur besaran kejadian.
Contohnya : untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), bukan menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
● Saverity merupakan tingkat keparahan.
Contohnya : CFR, kerugian ekonomis, banyak menimbulkan korban jiwa atau tidak, distribusinya cepat atau tidak.
● Vulnerabelity merupkan tingkat kerentanan.
Contohnya : kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya. Semakin tersedianya tenaga ahli kesehatan, peralatan dan teknologi maka tingkat tersedianya akan baik.
● Community / Political Concern merupakan tingkat perhatian.
Contohnya : dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Semakin tinggi tingkat perhatianya maka nilainya semakin bagus.
Nama : Wiwit Putri Indriani
Npm : 18410016
Jawaban analisis dan kebijakan kesehatan pertemuan 14.
1. Didalam suatu masalah kebijakan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu sebelum menentukan pemecahan masalah dan masalah kebijakan.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kebijakan di bedakan menjadi 2 yaitu :
- Faktor lingkungan kebijakan( kemiskinan, derajat kesehatan, angka kesakitan, wabah, diskriminasi).
- Faktor Perilaku kebijakan (Departemen kesehatan, Legialatip, Kelp Warga Negara)
2. PAHO (Pan American Health Organization) merupakan Lembaga kesehatan masyarakat dunia yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan standar hidup masyarakat amerika.
Indikator-indikator didalam PAHO :
● Magnitude adalah mengukur besaran kejadian.
Contohnya : untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), bukan menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
● Saverity merupakan tingkat keparahan.
Contohnya : CFR, kerugian ekonomis, banyak menimbulkan korban jiwa atau tidak, distribusinya cepat atau tidak.
● Vulnerabelity merupkan tingkat kerentanan.
Contohnya : kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya. Semakin tersedianya tenaga ahli kesehatan, peralatan dan teknologi maka tingkat tersedianya akan baik.
● Community / Political Concern merupakan tingkat perhatian.
Contohnya : dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Semakin tinggi tingkat perhatianya maka nilainya semakin bagus.
nama : agung rizki himawan
npm : 18410003
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Kebijakan kesehatan !
- Leichter (1979) memaparkan faktor faktor yang mempengaruhi kebijakan kesehatan, yaitu :
1. Faktor situasional, merupakan kondisi yang tidak permanen atau khusus yang dapat berdampak pada kebijakan (contoh: perang, kekeringan).
2. aktor struktural, merupakan bagian dari masyarakat yang relatif tidak berubah. Faktor ini meliputi sistem politik, mencakup pula keterbukaan sistem tersebut dan kesempatan bagi warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembahasan dan keputusan kebijakan; faktor struktural meliputi pula jenis ekonomi dan dasar untuk tenaga kerja
3. Faktor budaya, dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan. Dalam masyarakat dimana hirarki menduduki tempat penting, akan sangat sulit untuk bertanya atau menantang pejabat tinggi atau pejabat senior. Kedudukan sebagai minoritas atau perbedaan bahasa dapat menyebabkan kelompok tertentu memiliki informasi yang tidak memadai tentang hak-hak mereka, atau menerima layanan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan khusus mereka.
4. Faktor internasional atau exogenous, yang menyebabkan meningkatnya ketergantungan antar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerjasama internasional dalam kesehatan.
2. - Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
- Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
a). Banyak menimbulkan kematian atau tidak
b). Penyebarannya Cepat apa tidak
c). Sebarannya luas apa tidak makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
- Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
- Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Nama : Rifda Aulia Zahrah
Npm : 18410013
1. Faktor kontekstual yang mempengaruhi kebijakan kesehatan.
- faktor budaya ( faktor yang berpengaruh seperti hirarki , gender, stigma , terhadap penyakit baru ).
- faktor internasional/ eksogen ( faktor ini meningkatkan penyebab nya ketergantungan anatar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerja sama internasional dalam kerja sama kesehatan )
- faktor itusional ( faktor tidak permanen yang banyak berdampak pada kesehatan ,seperti kekeringan ). - - faktor struktural ( bagian dari masyrakat yang relatif tidak berubah misalnya : sistem politik ).
2. - Magnitude adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate).
- Severity : adalah tingkat keparahan, melihat dari kasus tersebut :
a). Banyak menimbulkan kematian atau tidak
b). Penyebarannya Cepat apa tidak
c). Sebarannya luas apa tidak makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
- Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb.
- Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat.
Nama : Rifda Aulia Zahrah
Npm : 18410013
1. Faktor kontekstual yang mempengaruhi kebijakan kesehatan.
- faktor budaya ( faktor yang berpengaruh seperti hirarki , gender, stigma , terhadap penyakit baru ).
- faktor internasional/ eksogen ( faktor ini meningkatkan penyebab nya ketergantungan anatar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerja sama internasional dalam kerja sama kesehatan )
- faktor itusional ( faktor tidak permanen yang banyak berdampak pada kesehatan ,seperti kekeringan ). - - faktor struktural ( bagian dari masyrakat yang relatif tidak berubah misalnya : sistem politik ).
2. - Magnitude adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate).
- Severity : adalah tingkat keparahan, melihat dari kasus tersebut :
a). Banyak menimbulkan kematian atau tidak
b). Penyebarannya Cepat apa tidak
c). Sebarannya luas apa tidak makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
- Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb.
- Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat.
Nama : M.Sarwono
Npm : 18410010
1. Faktor kontekstual yang mempengaruhi kebijakan kesehatan - fakti itusional ( faktor tidak permanen yang banyak berdampak pada kesehatan ,seperti kekeringan ).
- faktor struktural ( bagian dari masyrakat yang relatif tidak berubah misalnya : sistem politik ).
- faktor budaya ( faktor yang berpengaruh seperti hirarki , gender, stigma , terhadap penyakit baru ).
-faktor internasional/ eksogen ( faktor ini meningkatkan penyebab nya ketergantungan anatar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerja sama internasional dalam kerja sama kesehatan )
2. - Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
- Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
a). Banyak menimbulkan kematian atau tidak
b). Penyebarannya Cepat apa tidak
c). Sebarannya luas apa tidak makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
- Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
- Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Nama : Yulia Minda Sari
NPM : 18410018
Assalamualaikum Pak. Mohon maaf Pak, izin untuk menjawab pertanyaan yang Bapak Berikan Pak.
Terimakasih Pak.
1.Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kesehatan
-Faktor situasional, merupakan kondisi yang tidak permanen atau khusus yang dapat
berdampak pada kebijakan (contoh: perang, kekeringan). Hal-hal tersebut sering dikenal sebagai ‘focusing event’ seperti: terjadinya gempa yang menyebabkan perubahan dalam aturan bangunan rumah sakit, atau terlalu lama perhatian publik akan suatu masalah baru.
Contoh: terjadinya wabah HIV/AIDS (yang menyita waktu lama untuk diakui sebagai wabah internasional) memicu ditemukannya pengobatan baru dan kebijakan pengawasan pada TBC karena adanya kaitan diantara kedua penyakit tersebut – orang-orang)
-Faktor struktural, merupakan bagian dari masyarakat yang relatif tidak berubah.
Faktor ini meliputi sistem politik, mencakup pula keterbukaan sistem tersebut dan kesempatan bagi warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembahasan dan keputusan kebijakan. faktor struktural meliputi pula jenis ekonomi dan dasar untuk tenaga kerja.
Contoh, pada saat gaji perawat rendah, atau terlalu sedikit pekerjaan yang tersedia untuk tenaga yang sudah terlatih, negara tersebut dapat mengalami perpindahan tenaga professional ini ke sektor di masyarakat yang masih kekurangan.
Faktor struktural lain yang akan mempengaruhi kebijakan kesehatan suatu masyarakat adalah kondisi demografi atau kemajuan teknologi.
-Faktor budaya, dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan. Dalam masyarakat dimana hirarki menduduki tempat penting, akan sangat sulit untuk bertanya atau menantang pejabat tinggi atau pejabat senior. Kedudukan sebagai minoritas atau perbedaan bahasa dapat menyebabkan kelompok tertentu memiliki informasi yang tidak memadai tentang hak-hak mereka, atau menerima layanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan khusus mereka. Di beberapa negara dimana para wanita tidak dapat dengan mudah mengunjungi fasilitas kesehatan (karena harus ditemani oleh suami) atau dimana terdapat stigma tentang suatu penyakit (missal: TBC atau HIV), pihak yang berwenang harus mengembangkan sistem kunjungan rumah atau kunjungan pintu ke pintu
-Faktor internasional atau exogenous, yang menyebabkan meningkatnya ketergantungan antar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerjasama internasional dalam kesehatan Meskipun banyak masalah kesehatan berhubungan dengan pemerintahan nasional, sebagian dari masalah itu memerlukan kerjasama organisasi tingkat nasional, regional atau multilateral.
Contoh, pemberantasan polio telah dilaksanakan hampir di seluruh dunia melalui gerakan nasional atau regional, kadang dengan bantuan badan internasional seperti WHO
2.Menentukan prioritas kegiatan menggunakan PAHO dan jelaskan masing-masing variable serta berikan contohnya.
-PAHO ( Pan American Health Organization)
Ditentukan oleh indikator-indikator yaitu :
1.Magnitude (menggambarkan pengukuran besaran kejadian . Contohnya Prevalens, jumlah pendudukyang terkena)
2.Severity (menunjukkan tingkat keparahan serta dampak yang ditimbulkan. Contohnya CFR, Kerugian ekonomis, penyebarannya cepat atau tidak)
3.Vulnerability (menggambarkan tingkat kerentanan yang dilihat dari sudut pandang kemampuan dalam menangani nya. Contohnya teknologi untuk mengatasi masalah tersebut ataupun cara)
4.Community and political concern (tingkat perhatian yang diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya dapat dilihat dari kehebohan masyarakat ataupun pemimpin daerah dalam menyikapi yang sedang terjadi. Contohnya Kehebohan masyarakat dan pejabat)
Nama : Yulia Minda Sari
NPM : 18410018
Assalamualaikum Pak. Mohon maaf Pak, izin untuk menjawab pertanyaan yang Bapak Berikan Pak.
Terimakasih Pak.
1.Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kesehatan
-Faktor situasional, merupakan kondisi yang tidak permanen atau khusus yang dapat
berdampak pada kebijakan (contoh: perang, kekeringan). Hal-hal tersebut sering dikenal sebagai ‘focusing event’ seperti: terjadinya gempa yang menyebabkan perubahan dalam aturan bangunan rumah sakit, atau terlalu lama perhatian publik akan suatu masalah baru.
Contoh: terjadinya wabah HIV/AIDS (yang menyita waktu lama untuk diakui sebagai wabah internasional) memicu ditemukannya pengobatan baru dan kebijakan pengawasan pada TBC karena adanya kaitan diantara kedua penyakit tersebut – orang-orang)
-Faktor struktural, merupakan bagian dari masyarakat yang relatif tidak berubah.
Faktor ini meliputi sistem politik, mencakup pula keterbukaan sistem tersebut dan kesempatan bagi warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembahasan dan keputusan kebijakan. faktor struktural meliputi pula jenis ekonomi dan dasar untuk tenaga kerja.
Contoh, pada saat gaji perawat rendah, atau terlalu sedikit pekerjaan yang tersedia untuk tenaga yang sudah terlatih, negara tersebut dapat mengalami perpindahan tenaga professional ini ke sektor di masyarakat yang masih kekurangan.
Faktor struktural lain yang akan mempengaruhi kebijakan kesehatan suatu masyarakat adalah kondisi demografi atau kemajuan teknologi.
-Faktor budaya, dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan. Dalam masyarakat dimana hirarki menduduki tempat penting, akan sangat sulit untuk bertanya atau menantang pejabat tinggi atau pejabat senior. Kedudukan sebagai minoritas atau perbedaan bahasa dapat menyebabkan kelompok tertentu memiliki informasi yang tidak memadai tentang hak-hak mereka, atau menerima layanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan khusus mereka. Di beberapa negara dimana para wanita tidak dapat dengan mudah mengunjungi fasilitas kesehatan (karena harus ditemani oleh suami) atau dimana terdapat stigma tentang suatu penyakit (missal: TBC atau HIV), pihak yang berwenang harus mengembangkan sistem kunjungan rumah atau kunjungan pintu ke pintu
-Faktor internasional atau exogenous, yang menyebabkan meningkatnya ketergantungan antar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerjasama internasional dalam kesehatan Meskipun banyak masalah kesehatan berhubungan dengan pemerintahan nasional, sebagian dari masalah itu memerlukan kerjasama organisasi tingkat nasional, regional atau multilateral.
Contoh, pemberantasan polio telah dilaksanakan hampir di seluruh dunia melalui gerakan nasional atau regional, kadang dengan bantuan badan internasional seperti WHO
2.Menentukan prioritas kegiatan menggunakan PAHO dan jelaskan masing-masing variable serta berikan contohnya.
-PAHO ( Pan American Health Organization)
Ditentukan oleh indikator-indikator yaitu :
1.Magnitude (menggambarkan pengukuran besaran kejadian . Contohnya Prevalens, jumlah pendudukyang terkena)
2.Severity (menunjukkan tingkat keparahan serta dampak yang ditimbulkan. Contohnya CFR, Kerugian ekonomis, penyebarannya cepat atau tidak)
3.Vulnerability (menggambarkan tingkat kerentanan yang dilihat dari sudut pandang kemampuan dalam menangani nya. Contohnya teknologi untuk mengatasi masalah tersebut ataupun cara)
4.Community and political concern (tingkat perhatian yang diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya dapat dilihat dari kehebohan masyarakat ataupun pemimpin daerah dalam menyikapi yang sedang terjadi. Contohnya Kehebohan masyarakat dan pejabat)
Nama : Mela Aldini
Npm : 18410009
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Sebelumnya izin untuk menjawab pak
1.Factor-faktor yang mempengaruhi kebijakan Kesehatan ?
Adapun factor-faktor yang mempengaruhi kebijakan Kesehatan antara lain :
-Factor situasional atau lebih dikenal sebagai focusing event. Event ini bersifat satu kejadian saja. Misalnya terjadi wabah HIV/AIDS memicu ditemukannya pengobatan dan kebijakan pengawasan pada TBC karena adanya kaitan antara kedua penyakit tersebut dimana orang-orang pengidap HIV positif lebih rentan terhadap berbagai penyakit dan TBC dapat dipacu oleh HIV.
-Faktor structural, merupakan bagian masyarakat yang relative tidak berubah meliputi system politik, legislative, kelp warga negara. Didalam factor structural ini pula meliputi jenis ekonomi.
Factor structural lain yang akan mempengaruhi kebijakan Kesehatan suatu masyarakat adalah kondisi demografi atau kemajuan teknologi. Contohnya negara dengan populasi lansia yang tinggi memiliki lebih banyak rumah sakit dan obat-obatan bagi para lansianya karena kebutuhan mereka meningkat seiring bertambahnya usia.
-Factor budaya, dimana dalam masyarakat hirarki menduduki tempat penting akan sangat sulit untuk bertanya atau menentang pejabat tinggi.
Dibeberapa negara dimana para wanita tidak dapat engan mudah mengunjungi fasilitas Kesehatan (karena harus ditemani suami/ terdapat stigma tentang suatu penyakit missal HIV/TBC) sehingga pihak yang berwenang harus mengembangkan system kunjungan rumah /kunjungan pintu-pintu.
-Factor agama, seperti ketidak konsistenan presiden George W. Bush dalam aturan sexsual dengan meningkatkan pemakaian kontrasepsi/ akses ke pengguguran kandungan, hal ini mempengaruhi kebijakan di amerika dan negara lain dimana LSM layanan Kesehatan reproduksi sangat dibatasi atau dana dari pemerintah amerika dikurangi apabila mereka gagal melaksanakan keyakinan tradisi budaya presiden Bush.
-Faktor internasional/ exogenous, dimana meskipun banyak masalah Kesehatan berhubungan dengan pemerintah nasional, Sebagian masalah memerlukan Kerjasama organisasi tingkat nasional, regional/ multilateral. Contoh : pemberantasan polio.
2.Menentukan prioritas kegiatan menggunakan PAHO beserta contohnya?
PAHO (Pan American Health Organization) terdapat beberapa kriteria :
1.Magnitude/luasnya masalah : ditunjukan dengan angka prevalensi atau insiden penyakit.
Misalnya : semakin luas/banyak penduduk yang terkena/ semakin tinggi prevalensinya maka semakin tinggi pula prioritas yang diberikan pada penyakit tersebut
2.Severity/ beratnya kerugian yang ditimbulkan : keparahan misalnya CFR, kerugian ekonomis.
Misalnya : HIV/AIDS akan mendapat niali skor tinggi dalam skala prioritas yaitu dalam sudut pandang severity ini.
3.Vulnerability : apakah tersedia kemampuan/ teknologi untuk mengatasinya
Misalnya : tersedianya vaksin cacar sangat efektif yang merupakan alasan kuat kenapa penyakit cacar mendapat prioritas tinggi pada masa lalu. Sebaliknya dari segi vurnerability penyakit HIV/AIDS mempunyai nilai prioritas rendah karena sampai sekarang belum ditemukan teknologi pencegahan maupun pengobatannya. Vurnerability juga bisa dilihat dar segi ketersediaan infrasstruktur untuk melaksanakan program seperti ketersediaan tenaga dan peralatan
4.Community/political concern : kepedulian dan perhatian dapat dilihat dari masyarakat dan para pengambil kebijakan.
Contohnya : kebebihan para pengambil kebijakan dan masyrakat dalam menghadapi virus covid-19 dimana semua berupaya keras untuk menghindari covid-19 baik dari membuat kebijakan maupun aturan-aturan lainnya.
Nama : Novia Randi Pratiwi
NPM : 18410012
Jawaban No. 1
Masalah kebijakan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu dengan memperhatikan isu yang berkembang.
Dalam hal ini dilakukan pengenalan masalah atau mengetahui situasi masalah, yaitu :
- Pelaku kebijakan (seperti departemen kesehatan, legislatif, dan warga negara)
- Lingkungan kebijakan (seperti kemiskinan, derajat kesehatan, angka kesakitan, dan diskriminasi)
Kedua faktor tersebut dipertimbangkan serta dianalisa guna mengetahui situasi masalah yang sedang terjadi. Setelah itu dapat ditentukan suatu kebijakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi.
Kemudian ada 5 hal yang harus diperhatikan, yaitu : (1) Private problem (isi perorangan), (2) Public problem (isu masyarakat), (3) Policy issues (perbedaan pendapat masayrakat tentang solusi dalam menangani masalah), (4) Sistemic agenda, dan (5) Institusional (serangkaian isu yang membutuhkan pertimbangan dari pembuat keputusan).
Jawaban No. 2
Pan American Health OrganizationPAHO, ditentukan oleh empat variabel, antara lain :
(1) Magnitude, adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan angka total kesakitan (prevalence rate), bukan menggunakan incident rate (kasus baru).
Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
(2) Severity, adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut, seperti :
- Banyak menimbulkan kematian atau tidak
- Penyebarannya cepat atau tidak
- Sebarannya luas atau tidak
Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
(3) Vulnerability, adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dan sebagainya.
Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
(4) Community / Political Concern, adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Nama : Meilani ferlisa
Npm : 18410008
1. Faktor kontekstual yang mempengaruhi kebijakan kesehatan - fakti itusional ( faktor tidak permanen yang banyak berdampak pada kesehatan ,seperti kekeringan ). - faktor struktural ( bagian dari masyrakat yang relatif tidak berubah misalnya : sistem politik ). - faktor budaya ( faktor yang berpengaruh seperti hirarki , gender, stigma , terhadap penyakit baru ). -faktor internasional/ eksogen ( faktor ini meningkatkan penyebab nya ketergantungan anatar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerja sama internasional dalam kerja sama kesehatan )
2. - Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru). Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
- Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
a). Banyak menimbulkan kematian atau tidak
b). Penyebarannya Cepat apa tidak
c). Sebarannya luas apa tidak makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
- Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb. Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin sulit ditangani skornya rendah
- Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang sedang terjadi. Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Posting Komentar