Selain dengan metode matriks
yang telah disampaikan pada elearning yang lalu, ada metode lain yaitu yang
telah dibuat oleh Pan American Health Organization dan dikenal dengan metode
PAHO.
Pada metode PAHO ini juga
menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan menggunakan skor 1-10,
dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan matriks, yaitu :
Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk
kasus penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan (Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru).
Makin
besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
Severity : adalah tingkat
keparahan, artinya kita melihat dari kasus tersebut :
·
Banyak menimbulkan
kematian atau tidak
·
Penyebarannya Cepat
apa tidak
·
Sebarannya luas apa tidak
Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin
besar.
Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini
dilihat dari sudut kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya
dsb.
Makin
tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan makin
sulit ditangani skornya rendah
Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian
, diukur dari perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita
lihat dari kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang
sedang terjadi.
Makin
tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.
Penilaian dengan metode PAHO
dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan dibutuhkan ahli untuk menyatukan
persepsi dari semua tim penilai, karena kalau tidak maka akan banyak terjadi
bias dalam penilaian.
Setelah masing-masing anggota
memberikan penilaian maka diambil rata-rata, bila ada anggota tim yang menilai
ekstrim maka nilai ekstrim tersebut dibuang, tidak masuk dalam rata-rata,
selanjutnya nilai rata-rata tersebut dibulatkan.
Misal : untuk menilai magnitude
kasus kejadian demam berdarah dengue (DBD) di suatu wilayah, anggota 1 memberi
nilai 7, anggota 2 memberi nilai 8, anggota 3 memberi nilai 7, anggota 4
memberi nilai 3, maka angka 3 tidak kita pakai dalam menghitung rata-rata, jadi
nilai hanya diambil rata-rata dari 3 orang anggota yang memberi nilai 7,8,7.
Setelah semua variabel diberi
penilaian, maka masing-masing kasus kita hitung skor totalnya dengan cara : M x
S x V x C
Tabel dikiri ini membantu kita untuk menentukan prioritas masalah, Total skor merupakan perkalian M x S x V x C.
Setelah total skor dihitung,
maka kita ranking dari skor terbesar (ranking 1) ke skor terendah dan ranking
tersebut merupakan urutan prioritas masalah yang harus ditangani.
Setelah penentuan ranking, maka tiap masalah kita
analisa AKAR PENYEBAB MASALAHNYA dengan metode : Fish bone analysis atau Problem
tree.
Selanjutnya anda jawab
pertanyaan dibawah ini pada kolom komentar.
1.
Berdasarkan
elearning yang lalu penentuan prioritas masalah bisa menggunakan metode matriks
dan metode PAHO.
- Coba jelaskan kelebihan dan kelemahan masing-masing metode
tersebut.
- Jelaskan
perbedaan metode menentuan akar masalah Fish bone dan Problem tree’s