Minggu, 09 Februari 2025

ANALISIS BEBAN KERJA DOKTER DAN PERAWAT DI POLI UMUM PUSKESMAS KEDATON KOTA BANDAR LAMPUNG DENGAN METODE WORKLOAD INDICATOR STAFF NEEDS (WISN)

 by Yenni Rusli, T. Marwan Nusri, Achmad Farich

ABSTRAK 

ABSTRAK Mutu pelayanan kesehatan pada pelayanan kesehatan dasar menjadi tidak optimal karena tidak meratanya distribusi tenaga kesehatan (dokter dan perawat) di Puskesmas. Beban kerja tenaga kesehatan di Puskesmas pun perlu dianalisa berkaitan dengan kebutuhan dan ketersediaan jumlah tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar. 

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian observasional yaitu pengamatan yang terfokus pada sekelompok orang, menggunakan data primer dan sekunder untuk mendapatkan gambaran faktor beban kerja dokter umum dan perawat di Puskesmas Kedaton Bandar Lampung dengan menggunakan metode Workload Indicator Staff Needs (WISN) bukan melihat kualitas kerja dokter dan perawat. 

Dari hasil penelitian diketahui bahwa waktu kerja tersedia seharusnya untuk dokter umum dan perawat adalah 28 jam dalam 1 minggu atau 4 jam 40 menit per hari, sedangkan dari hasil penelitian waktu kerja tersedia bagi dokter umum dan perawat kurang dari 28 jam. Beban kerja dokter umum di Poli Umum Puskesmas Kedaton Bandar Lampung sangat tinggi bila dibandingkan dengan jumlah pasien yang harus dilayani dan waktu kerja tersedia, Untuk faktor kelonggaran Tidak banyak faktor kelonggaran yang dikerjakan oleh dokter umum dan perawat di Poli Umum Puskesmas Kedaton. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa waktu kerja tersedia bagi dokter umum dan perawat kurang untuk melakukan pelayanan di Poli Umum, beban kerja dokter umum sudah berlebih bagi satu orang dokter umum sedangkan beban kerja perawat masih mencukupi bagi 2 orang perawat. Sedangkan untuk faktor kelonggaran tidak banyak yang dilakukan di Puskesmas Kedaton Bandar Lampung. 

Bebarapa hal yang disarankan antara lain untuk Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, perlu menambahkan waktu kerja tersedia terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan memulai pelayanan lebih awal dan mengakhiri pelayanan lebih lama. Selain itu perlu menambah tenaga dokter umum untuk bertugas di Poli Umum Puskesmas Kedaton mengingat beban kerja dokter umum telah berlebih untuk beban kerja seorang dokter umum, perlu menetapkan kebijakan tentang ketidakhadiran pegawai di wilayah Kota Bandar Lampung mengingat ketidakhadiran ini akan mengurangi waktu kerja tersedia serta mensosialisasikan metode analisis beban kerja dengan Workload Indicator Staff Needs (WISN) kepada seluruh Puskesmas yang ada di wilayah Kota Bandar Lampung. Bagi Puskesmas Kedaton Bandar Lampung, disarankan untuk menganalisa beban kerja tenaga di tiap unit kerja Puskesamas Kedaton Bandar Lampung. 

Kata kunci : Beban Kerja, Dokter, Perawat, WISN

Sumber : Google Scholar

PEMBERIAN VITAMIN C DAPAT MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL ANEMIA

by : Risma Agusmayanti,  Achmad Farich , Anggraini 

ABSTRACT

Background:  anemia  in  pregnancy  is  anemia  due  to  iron  deficiency,  and  is  a type  of  anemia  which  is relatively  easy  treatment,  even  cheap.  Efforts to  overcome iron  nutritional anemia  in  pregnant  women  are  done through  increasing  the  coverage  of  iron  tablet  supplementation,  Vitamin  C  has unstable  properties  in  alkaline solutions,  stable  in  dry  conditions  and  in acidic  solutions,  and  as  an  iron  catalyst  so  that  helps  absorption.

Preliminary  survey  conducted  by  researchers  in  January  2019  from  observations  from  3  posyandu  in  the  ANC book  found  that  65  pregnant  women  consisted  of  Posyandu  Strawbery  1,  namely  TM  2  (4  people),  TM  III  (8 people), in Posyandu Strawbery II TM 2 ( 8 people), TM III (23 people). And in the Strawbery III posyandu namely TM 2 (7 people), TM

III (15 people).

Purpose : of this study is to know the effect of Vit C on hemoglobin levels in pregnant women with anemia in the village of Ringin Sari Banjar Margo, Tuba Tulang Bawang Regency in 2019.

Methods :

quantitative with pre-experimental action, One group pretest -posttest design. The population in this  study  were  all  pregnant  women  with  anemia  as  many  as  65  respondents.  A  sample  of  30  people,  the sampling  technique  used  was  purposive  sampling.  Data  collection  using  observation  sheets,  how  to  administer Vit  C  was  given  1  day  50  mg  to  be  consumed  for  14  days  1x50  mg  /  day  taken  after  lunch  together  with  FE tablets and the data analysis

used was the T-dependent test.

Results :

of the study are known to be the average value of hemoglobin levels before administration of Vit C 8,980 and standard deviation. The average value of hemoglobin levels after administration of Vit C was 12,190 and a standard deviation of .8397.

Conclution:

There  Is  An  Effect  Of  Giving  Vit  C  On  Increasing  Hb  Levels  In  Pregnant  Women  (p  value 0,0003  <0.05).  Suggestions  For  pregnant  women  can  consume  Fe  +  vit  C  tablets  regularly  in  order  to  prevent anemia and to consume foods that contain vitamin C.

Suggestion

Pregnant women are expected to routinely take Vit C together with FE tablets at 13 weeks to 40 weeks' gestation, as recommended, so that at the time of delivery the mother does not experience anemia.

Keywords: Anemia, vit C, Hemoglobin

Sumber : https://www.ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kebidanan/article/view/1731/pdf 

Kamis, 06 Februari 2025

Analisis Kesiapan Penerapan Rekam Medis Elektronik RSUD Bandar Negara Husada Provinsi Lampung Tahun 2023

Rifki Kapitan, Achmad Farich, Agung Aji Perdana

Perkembangan teknologi digital dalam masyarakat mengakibatkan transformasi digitalisasi pelayanan kesehatan sehingga rekam medis perlu diselenggarakan secara elektronik. Permenkes Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis, menyebutkan bahwa seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus menyelenggarakan Rekam Medis Elektronik (RME) paling lambat pada tanggal 31 Desember 2023. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan penerapan RME di RSUD Bandar Negara Husada Provinsi Lampung tahun 2023. Jenis penelitian kualitatif, dengan rancangan studi kasus. Penelitian dilakukan di RSUD Bandar Negara Husada Provinsi Lampung dari bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2023. Jumlah subyek penelitian sebanyak 6 informan, yaitu Direktur, Kepala Bidang Program, Hukum dan Informasi, Kepala Seksi Hukum dan Informasi, Kepala Rekam Medis, Tenaga Informasi Teknologi (IT), dan Kepala Seksi Perencanaan. Pengumpulan data dengan metode wawancara, telaah dokumentasi, dan observasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi. Analisis data meliputi reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian didapatkan, secara umum RSUD Bandar Negara Husada siap menerapkan RME ditandai dengan adanya dukungan dari aspek manajemen dan pemangku kepentingan, aspek analisa pemangku kepentingan, aspek persiapan operasional, dan aspek teknologi, namun terdapat satu aspek yang belum mendukung kesiapan penerapan RME, yaitu aspek pelatihan. RS belum melakukan pelatihan bagi tenaga operasional dan pengguna akhir. RSUD 

Sumber

Analisis Kesiapan Penerapan Rekam Medis Elektronik RSUD Bandar Negara Husada Provinsi Lampung tahun 2023

Hubungan status demografi, komorbid dengan KIPI post vaksin Covid-19 pada tenaga kesehatan

Vera Yulyani, Neno Fitriyani Hasbie, Achmad Farich, Amelia Valentine


Background: Health workers are potentially infected due to their exposure to COVID-19 patients during work shifts, All clinical symptoms that occur due to needle prick trauma both directly and indirectly should be recorded as a KIPI reaction.

Goal: Knowing the symptoms of kipi along with related factors experienced by health workers as the forefront in fighting the current coronavirus pandemic.

Method: Observational analytics using a cross sectional method approach using a total sampling technique of 155 samples overall. Data retrieval begins in November 2021. This research was conducted at Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Hospital. Chi-square test statistical data using SPSS 25.

Result: There is no relationship between demographic status and comorbid diseases with KIPI because of the results of p-value data< 0.05.

Conclusion: That there is no relationship between demographic status, comorbid status and KIPI in Health Workers.

Sumber : Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada

Selasa, 04 Februari 2025

KEPEMIMPINAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

        Kepemimpinan memiliki peran penting dalam menentukan arah dan strategi suatu organisasi. Salah satu aspek utama dalam kepemimpinan adalah kemampuan dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang dibuat oleh seorang pemimpin akan berdampak langsung pada kinerja, efektivitas, serta keberlanjutan organisasi. Oleh karena itu, memahami hubungan antara kepemimpinan dan pengambilan keputusan menjadi sangat penting dalam manajemen organisasi.

Untuk lebih jelas memahami tentang Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan maka perlu dijelaskan tentang :

1. Konsep kepemimpinan dan peranannya dalam organisasi.

2. Pengambilan keputusan dalam kepemimpinan.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan.

KONSEP KEPEMIMPINAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mempengaruhi, mengarahkan, dan memotivasi individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Bass (1990), kepemimpinan mencakup berbagai gaya dan pendekatan yang dapat diterapkan sesuai dengan situasi dan kebutuhan organisasi.

2. Teori-Teori Kepemimpinan

  • Teori Kepemimpinan Karismatik – Pemimpin memiliki daya tarik dan inspirasi yang  kuat.
  • Teori Kepemimpinan Transformasional – Pemimpin mendorong perubahan dan inovasi dalam organisasi.
  • Teori Kepemimpinan Situasional – Kepemimpinan bergantung pada situasi dan kondisi tertentu.
  • Teori Kepemimpinan Transaksional – Fokus pada pertukaran antara pemimpin dan pengikut berdasarkan sistem penghargaan dan hukuman.

3. Pengambilan Keputusan dalam Kepemimpinan

Pengambilan keputusan adalah proses memilih suatu tindakan dari beberapa alternatif yang tersedia. Seorang pemimpin harus dapat mempertimbangkan berbagai faktor sebelum membuat keputusan untuk memastikan hasil yang optimal.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

  1. Informasi yang Tersedia – Keputusan yang baik memerlukan data yang akurat dan relevan.
  2. Pengalaman dan Intuisi Pemimpin – Keputusan sering kali dipengaruhi oleh pengalaman dan wawasan pemimpin.
  3. Lingkungan Eksternal dan Internal – Faktor sosial, ekonomi, dan politik mempengaruhi pilihan keputusan.
  4. Gaya Kepemimpinan – Setiap pemimpin memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengambil keputusan.

Kepemimpinan memiliki peran yang signifikan dalam proses pengambilan keputusan. Faktor-faktor seperti informasi, pengalaman, serta kondisi lingkungan turut mempengaruhi efektivitas keputusan yang diambil. Berbagai teori kepemimpinan dapat diterapkan sesuai dengan situasi yang dihadapi oleh pemimpin.

Pemimpin harus bersifat dinamis tidak boleh statis sehingga 

Pemimpin dapat terus mengembangkan keterampilan analisis dan pengambilan keputusan.

Organisasi perlu menyediakan akses ke informasi yang akurat untuk mendukung keputusan strategis.

Diperlukan pelatihan kepemimpinan yang berfokus pada pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang efektif.

DAFTAR PUSTAKA

  • Bass, B. M. (1990). Handbook of Leadership: Theory, Research, and Managerial Applications. New York: Free Press.
  • Yukl, G. (2013). Leadership in Organizations. Pearson.
  • Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2018). Organizational Behavior. Pearson Education.